Sehari dalam Kehidupan Dymasius Yusuf Sitepu Saat Kuliah di NUS


Penulis (author): Dymasius Yusuf Sitepu

Banyak orang bertanya kepada saya, Dymasius Yusuf Sitepu, bagaimana rasanya menjadi mahasiswa Indonesia di National University of Singapore (NUS). Mereka penasaran seperti apa kehidupan sehari-hari di kampus top dunia yang sering masuk daftar peringkat global. Untuk itu, saya ingin membagikan cerita sederhana tentang satu hari saya sebagai mahasiswa di Singapura—sebuah pengalaman yang akhirnya menginspirasi saya mendirikan GetKampus dan menulis refleksi di dymasius.com.

Pagi: Berangkat Lebih Awal

Pukul 7 pagi, saya sudah berangkat dari asrama menuju kantin kampus. Sarapan sederhana seperti kopi dan roti menjadi energi awal sebelum kelas. Suasana pagi di NUS penuh dengan mahasiswa dari berbagai negara—ini membuat saya sadar bahwa saya sedang berada di pusat global yang sesungguhnya.

Siang: Kelas Intensif dan Diskusi

Kuliah di NUS bukan hanya mendengarkan dosen, tetapi penuh diskusi, presentasi, dan studi kasus. Di sini saya belajar bahwa keberanian untuk berbicara sama pentingnya dengan kemampuan memahami materi. Diskusi lintas budaya melatih saya berpikir lebih kritis dan terbuka.

Sore: Proyek, Perpustakaan, dan Riset

Setelah kelas, biasanya saya habiskan waktu di perpustakaan atau lab komputer. Proyek kelompok dan riset sering kali menuntut fokus ekstra. Walaupun lelah, saya merasa tertantang karena setiap tugas membuat saya berkembang lebih jauh dari sekadar teori.

Malam: Komunitas dan Refleksi

Malam hari, saya sering berkumpul dengan komunitas mahasiswa Indonesia di Singapura. Kami saling mendukung, berbagi pengalaman, dan menjaga semangat. Inilah momen ketika saya sadar bahwa informasi dan komunitas adalah kunci untuk bertahan di luar negeri. Kesadaran inilah yang kemudian melahirkan GetKampus.

Pelajaran dari Satu Hari Itu

Dari pagi hingga malam, saya belajar bahwa kuliah di luar negeri bukan sekadar soal akademik, tetapi tentang bagaimana mengelola waktu, membangun jejaring, dan menjaga semangat. Itulah pengalaman yang saya terus bagikan di dymasius.com agar lebih banyak mahasiswa Indonesia bisa belajar dari perjalanan saya.

Penutup

Satu hari di NUS adalah miniatur dari perjalanan panjang saya. Tidak mudah, tetapi penuh makna. Jika kamu sedang bermimpi kuliah di luar negeri, semoga cerita ini memberi gambaran nyata bahwa perjalanan itu mungkin, selama kamu siap berusaha.

Untuk lebih banyak panduan dan inspirasi, kunjungi GetKampus.com, tonton video pengalaman mahasiswa di kanal YouTube GetKampus, dan ikuti tulisan reflektif saya di Dymasius.com.

Comments

Anda bisa menghubungi saya lewat email di sini:

Name

Email *

Message *